Sejarah
Indonesia bahwa dulu kita pernah dijajah oleh Negara lain dan akibat penjajahan
itu kita dirugikan sangat besar, pantas kalau pada saat itu kita menyalahkan
orang lain atau penjajah. tetapi pada saat ini Seringkali kita menyalahkan
orang lain yang merugikan diri kita, padahal Bukan orang lain yang menjajah
tapi nafsu diri sendiri. Bukan orang lain menjadi penyebab kerugian tapi diri
sandirilah penyebabnya. penulis akan mencoba mengungkapkan bagaimana sejarah
mengatakan tentang negeri ini yang katanya masih terjajah, seperti “ jeratan
hutang ditebar diseluruh penjuru. Menjerat seluruh sendi kehidupan bangsa ini,
jangan-jangan suatu saat nanti , Negara ini akan tergadai dan ikut pula
tergadai, kehormatan dan harga diri bangsa ini “
Kita
tidak bisa belajar dari sejarah tentang Negara kita ini. Kita lupakan akan
sejarah bangsa ini tentang penjajahan yang dulu dirasakan oleh pendahulu kita
bahkan sampai beratus tahun mereka merasakan penjajahan itu sampai mereka
merdeka. Sadarkah kita pada saat ini
bahwa kita belum bebas akan sebuah kemerdekaan.kita tahu pada saat ini
Pertikain antar kelompok agama , suku, ras dan lain sebagainya kini meraja rela
seakan rumah kita bagaikan neraka didalamnya.
Belum
lagi budaya dan mental buruk yang meracuni generasi bangsa kita sikap egois,
saling curiga satu sama lain, pemimpin yang
korup , ketamakan, mementingkan kepentingan sendiri adu domba dan
segudang masalah yang lainya. Itu merupakan permasalahan yang kita sekarang
jalani. Akan keluarkah kita dari permasalahan itu ??
Kita
prihatin akan bangsa ini akan terpecah belah, pemimpin yang bertikai berebut
kekuasaan. Keterpaksaan melepas asset-aset nasional kepada kreditur. Belum lagi
kalau nanti menjurus untuk melepas sentra-sentra ekonomi yang merupakan darah
dan nadi bangsa ini. Seperti telekomunikasi,perairan, eksploitasi sumber daya
bumi dan sentra lainnya. Kita lupakan Nilai-nilai luhur yang ditanamkan oleh
para pendahulu-pendahulu. kita tidak mampu menjaga amanat berupa Negara ini.
Semoga
Indonesia yang kita tempati ini bisa segera untuk berbenah sebelum terlambat.
Sebelum kita menjadi debu yang tak berarti, sebelum disekitar kita, hanya
tangisan yang menyayat hati, sebelum terenggut kebahagian kecerian dari
anak-anak kita dan sebelum-sebelum lainya. Semoga….
No comments:
Post a Comment