Didim Dimyati
Nikmat rasanya apabila dalam
hidup ini bisa berjumpa dengan Tuhan, tak ada kebahagiaan yang lebih indah
selain berjumpa dengan-Nya, Karena Tuhan adalah tujuan hidup ini. Ibnul Qayyim
mengatakan “Sesungguhnya dalam hati terdapat sebuah sobekan yang tak dapat
dijahit kecuali dengan menghadap penuh kepada Tuhan. Didalam hati juga ada
sebuah keterasingan yang tak mampu diobati kecuali dengan menyendiri bersama
Tuhan. Didalam hati juga ada kesedihan yang tak akan mampu diseka kecuali oleh
kebahagiaan yang tumbuh karena mengenal Tuhan dan ketulusan berinteraksi
dengan-Nya. Didalam hati juga terdapat sebuah kegelisahan yang tak mampu
ditenangkan dengan berhimpun karena Tuhan dan pergi meninggalkan kegelisahan
itu menuju Tuhan.
Didalam hati, juga terdapat gejolak api yang tak dapat
dipadamkan kecuali oleh keridhaan akan perintah, larangan, dan keputusan Tuhan,
yang diiringi dengan ketabahan dan kesabaran sampai tiba saat perjumpaan
dengan-Nya.” Rasanya kata-kata tersebut sangat menyentuh hati yang paling
dalam, karena adanya sobekan, keterasingan, kesedihan, kegelisahan, dan gejolak
yang itu semua tidak dapat dihilangkan kecuali berjumpa Tuhan semesta Alam.
Pada hakikatnya manusia itu
mempunyai sifat lupa akan Tuhan-Nya, yang telah menciptakan dirinya sendiri,
alam dan segala isinya yang ada diseluruh jagat raya ini. Namun sifat lupa
itulah yang akan mengembalikan atau mengingatkannya kembali melalui tanda-tanda
yang telah diberikan oleh Tuhan sendiri, melalui wahyu Tuhan secara sadar atu tidak akan menyadarkan manusia
sendiri untuk kembli pada Tuhan. Dalam proses perjumpaan dengan Tuhan sendiri
tentunya tidak begitu mudah karena sifat yang ada pada manusia sendirilah yang
menghalanginya, sifat yang sombong, kikir, pendusta, pendosa dan sebagainya.
No comments:
Post a Comment